Jumat, 29 Juni 2007

TCC Merambah Plengkung - Banyuwangi, Melihat Ombak Nomor 3 Dunia Setelah Hawaii


Sabtu 23 Juni 207 ditengah cerahnya cuaca kota Banyuwangi, TELKOM Cycling Club (TCC) Divre V Jatim mengajak 75 pesertanya dari Mojokerto, Malang, Surabaya dan Banyuwangi menembus hutan Alas Purwo menuju ke Plengkung.Sebuah agenda yang amat berkesan bagi pebikers yang belum pernah masuk wilayah Plengkung yang merupakan daerah cagar alam dan tidak semua orang diperkenankan oleh pihak Kehutanan merambah daerah tersebut. Saat start di Kantor Perlindungan Cagar Alam Alas Purwo dikenal dengan sebutan Pasar Anyar yang diberangkatkan oleh DGM Kandatel Jember, Bagus Suaeb, yang didampingi JM Kancatel Banyuwangi, Fredy Kandora, semua peserta memakai kostum bermotif produk Speedy dan Flexi untuk membangun citra perusahaan.Dari kedekatan TELKOM dengan Dinas Kehutanan Alas Purwo dan salah satunya adanya perangkat TELKOM di sana untuk memfasilitasi bila ada evend surving tingkat dunia, lomba inipun sudah sering dilakukan dan hampir setiap tahun, namun pada ahkir-akhir ini lomba surving tidak pernah dilakukan dikarenakan adanya berbagai macam kendala dari Quiksilver sebuah wadah perkumpulan surving tingkat dunia yang berkedudukan di Australia. Terakhir pada tahun 2003 surving tingkat dunia dilaksanakan dan TELKOM menerima penghargaan dari Quiksilver sebagai operator satu-satunya yang mendukung evend tersebut dengan kriteria layanan terbaik.Plengkung yang terkenal dengan ombaknya nomor tiga dunia setelah Hawaii, dengan inilah pebikers TCC ingin melihat secara langsung bagaimana wujud ombak setinggi 4-6 meter sepanjang 2 km dalam formasi 7 gelombang bersusun, secara kebetulan juga di bulan Juni ini banyak turis yang datang untuk melakukan olah raga surving, sehingga para pebikers saling berhalo sapa saat bertemu dengan turis dilokasi Plengkung.Medan yang harus dilalui pebikers memang sangat menantang, dari bebatuan, sekali kali ada genangan air hujan, dikiri kanan disuguhkan hutan lebat Alas Purwo dengan berbagai binatangnya, sekali dua kali para pebikers juga melihat burung merak dikerimbunan semak belukar Tantangan ini merupakan tantangan yang kesekian kali bagi pebikers TCC, namun yang sangat berkesan ada di Plengkung, ucap salah satu peserta dari Mojokerto, disamping pemandangannya sangat indah juga medannya bebatuan walaupun datar dan berkelok kelok namun sangat melelahkan sehingga ada juga yang mengalami kram kaki, ada juga yang sempat mengalami roda sepedanya karena tajamnya batu walaupun demikian dengan segala kesiapannya roda bocor tidak menjadi halangan dengan memperbaiki sendiri karena bekal peralatan sudah disiapkan. Satu lagi lokasi penuh dengan kesakralan yang ada di Goa Istana yang merupakan bagian wilayah Alas Purwo tepatnya berjarak 2 km sebelah kiri Pancur, namun pebikers tidak sempat menikmati dikarenakan menuju ke lokasi harus jalan kaki, semua peserta tidak sanggup lagi karena kecapekan.Tidak mengurangi kepuasan dan bahagianya saat finis di Ngagelan dengan disiapkan makan siang, berbagai door price dibagikan dengan cara mengundi, sebuah TV 14” diraih bikers Mojokerto dan Sepeda Federal diraih bikers Banyuwangi. Sebagai ungkapan rasa puas dan terima kasihnya telah disampaikan ketua TCC Divre V Jatim, Djadi.Plengkung membawa kenangan tersendiri bagi pebikers TCC, sebagai oleh-oleh para pebikers akan membagikan pengalamannya saat menjelajah Plengkung kepada rekan-rekan dilokasi kerja masing-masing (Albul : Click dari menu Album Event TCC)